Pengetahuan Menanam Sawi - (3) Pemilihan Benih

 

Sawi dapat ditanam sepanjang tahun, tetapi waktu terbaik untuk menanam sawi adalah saat musim hujan atau saat kelembaban tinggi dan suhu udara sedang. Sawi juga dapat ditanam saat musim kemarau dengan menyediakan irigasi yang memadai.    

Benih sawi bisa dibuat dengan mengumpulkan biji dari tanaman sawi yang sudah matang dan mengeringkannya dengan baik. Pastikan bahwa biji tidak terkontaminasi dengan benih lain atau kotoran. Pilihlah benih sawi yang memiliki tingkat kemampuan tumbuh dan produktivitas yang tinggi. Carilah benih yang memiliki tingkat kesuburan dan kualitas yang baik, dan tidak terinfeksi oleh hama atau penyakit.

Simpan benih sawi dalam kondisi yang kering dan dingin, seperti di dalam kantung benih tertutup atau dalam wadah kedap udara. Pastikan benih tidak terkena cahaya matahari langsung atau kelembaban yang berlebihan.

Sebelum menanam, uji kemampuan tumbuh benih sawi dengan cara menyemai beberapa biji dan memantau pertumbuhannya. Biji yang tumbuh dengan baik dan memiliki tingkat kemampuan tumbuh yang baik adalah benih yang bisa digunakan untuk ditanam.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membenih tanaman sawi:

1. Persiapan tanah
   Siapkan lahan dengan mengolah tanah sehingga menjadi halus dan bersih dari batu dan kotoran.
   
   

2. Pemilihan benih
   Pilih benih sawi yang memiliki ukuran dan kualitas yang baik, dan yang tidak terinfeksi oleh hama atau penyakit.  Standar benih tanaman sawi biasanya ditentukan oleh pemerintah atau organisasi pertanian setempat dan mencakup beberapa faktor seperti persentase kecambah, tingkat kekentalan, dan tingkat keberlanjutan.  Standar benih tanaman sawi bervariasi berdasarkan jenis sawi dan lokasi geografis, jadi penting untuk memastikan bahwa benih yang dibeli memenuhi standar yang berlaku di wilayah Anda. 
   

   Ukuran bibit yang baik adalah bibit yang memiliki batang yang sehat dan kuat, dengan ukuran panjang sekitar 10-15 cm. Kualitas bibit yang baik adalah bibit yang memiliki kecambah yang sehat dan kuat, dengan akar yang kuat dan panjang. Bibit yang bebas dari hama dan penyakit, seperti serangan hama ulat, jamur, dan lainnya, juga merupakan indikasi bibit yang berkualitas. Bibit yang dipelihara dengan baik dan dalam kondisi yang sesuai dengan suhu dan kelembaban yang tepat, juga memiliki kualitas yang baik.
   

   Dibutuhkan bibit sebanyak 750 gram untuk setiap hektar lahan tanam tanaman sawi. Bibit tanaman sawi yang akan digunakan haruslah memiliki kualitas yang baik, berikut adalah ciri-ciri bibit sawi yang bagus dan unggul, diantaranya:
   
   

   • Berbentuk bulat seperti bola yang memiliki ukuran yang kecil.
   • Kulit dari bibit harus memiliki warna coklat yang cenderung gelap kehitam-hitaman.
   • Apabila kalian sentuh dan tekan haruslah memiliki tekstur yang agak keras.
   • Permukaan pada luar bibit sawi licin dan mengkilap.
   • Perhatikan kemasannya, bibit kemasan harus dalam kondisi utuh dan berbahan dasar alumunium foil.
   • Selanjutnya, bibit direndam kedalam air, apabila pada saat direndam bibit tidak tenggelam, maka jangan pilih bibit tersebut, karena bibit tersebut akan menghasilkan sawi yang tidak maksimal, pilih bibit yang tenggelam ketika direndam air agar pada saat disemai nanti bibit dapat tumbuh dengan maksimal.
   • Apabila bibit yang diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus yang memiliki umur paling tidak 70 hari.
     
     

3. Penanaman/Penyemaian benih
   Tanam benih sawi dengan cara menyebar benih pada lahan yang telah disiapkan atau dengan menanam benih pada pot atau bedengan. Pastikan jarak antar benih cukup untuk membiarkan tanaman tumbuh dengan baik. Jarak tanam benih sawi tergantung pada jenis sawi yang ditanam. Biasanya, jarak tanam berkisar antara 20-30 cm untuk jenis sawi hijau dan 15-20 cm untuk jenis sawi caisim. Penting untuk mempertimbangkan jarak tanam yang tepat untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan memastikan adanya cukup ruang untuk pertumbuhan akar dan tanaman. Jika jarak tanam terlalu rapat, tanaman akan saling bersaing untuk mendapatkan sumber air, nutrisi, dan cahaya matahari, yang dapat mempengaruhi hasil produksi dan kualitas dari tanaman.
   

   Penyemaian bibit disarankan untuk dilakukan secara terpisah di rumah bibit, rumah bibit adalah bangunan tertutup yang memiliki bahan atap yang transparan, bahan dari atap sendiri biasanya terbuat dari kaca atau plastik polietilen tembus pandang agar cahaya matahari dapat sedikit terhambat dan menjadi teduh ketika proses penyemaian bibit.

   Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan ketika proses penyemaian, diantaranya:
   

   • Pertama-tama kalian siapkan tanah, arang sekam dan pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam.
   • Campur tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1, lalu kemudian kalian pisahkan sampah, batu dan batang yang ada pada campuran tanah dan pupuk kandang tersebut.
   • Setelah itu masukkan campuran tersebut ke dalam nampan atau bisa juga kalian gunakan plastik kecil maupun daun pisang yang dibentuk seperti corong yang menjorok kedalam.
   • Kemudian kalian masukan bibit ke dalam media tanam yang sudah dipersiapkan tadi. Caranya kalian lubangi sedikit saja kemudian tutup dengan tanah yang tipis.
   • Siram bibit yang sudah berada di dalam campuran media tanam tadi dengan air agar menjadi basah.
   • Lakukan penyemaian ditempat yang teduh, kemudian setelah bibit tumbuh pada usia sekitar 2 sampai 3 minggu, kalian pindahkan bibit ke lahan tanam yang telah disiapkan.

   
   

4. Perlakuan setelah penanaman benih
   Jaga agar lahan tetap lembab dan hindari pengaruh sinar matahari yang langsung pada benih sawi. Pastikan tanah tetap bersih dan bebas dari hama dan penyakit

Catatan:
Carilah benih sawi yang berasal dari produsen atau penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik untuk memastikan kualitas benih yang baik. Jangan lupa untuk memperhatikan rekomendasi waktu dan teknik penanaman yang disarankan oleh produsen atau ahli hortikultura.

Sumber.