Cara menanam Oyong yang baik dan benar
Oyong atau memiliki nama latin Luffa
acutangula atau ridged gourd dikenal dengan banyak nama di Indonesia
seperti gambas, emes, atau timput. Tanaman ini awalnya berasal dari
India kemudian menyebar dan bisa tumbuh baik di negara lain salah
satunya adalah Indonesia. Buah oyong ini memiliki bentuk yang panjang
dengan kulit yang bergerigi, kulit luarnya cenderung keras namun bagian
dalamnya lembut. Di negara kita Indonesia, oyong dikenal sebagai tanaman
yang enak untuk dibuat sayur berkuah.
Selain dikenal sebagai sayuran yang enak
untuk di masak, oyong juga diketahui memiliki banyak khasiat dan manfaat
untuk kesehatan. Manfaat-manfaat tersebut seperti ;
- Kandungan Cucurbitasin pada buah oyong bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah/antidiabetes.
- Mengobati Radang usus.
- Meringankan/mengobati asma.
- Meningkatkan kualitas/kuantitas Air susu ibu
Dengan semakin banyaknya orang yang
mengetahui manfaat buah oyong untuk digunakan berbagai kebutuhan
permintaan terhadap buah inipun cukup tinggi dipasaran. Jika Anda
tertarik untuk membudidayakan oyong, berikut kami tampilkan ulasan
mengenai cara menanam Oyong yang baik dan benar ;
- Syarat Tumbuh
Tanaman oyong bisa hidup dalam berbagai jenis tanah baik tanah sawah maupun tegalan, tanaman ini memiliki cara tumbuh dengan merambat. Bisa hidup dalam berbagai daerah baik dataran tinggi maupun rendah, dan hidup sepanjang tahun. Namun tanaman ini bisa tumbuh optimal dalam suhu 18 – 24 celsius, dengan kelembaban antara 50 sampai dengan 60 persen. Tingkat keasaman tanah yang pas adalah 5.5-6.8 ph dengan kondisi tanah yang gembur, memiliki unsur hara yang tinggi serta sistem pengairan yang baik. - Persiapan lahan
- Bersihkan lahan dari gulma dan berbagai tanaman pengganggu yang bisa menghambat dan mengganggu tanaman oyong.
- Sistem tanam lubang
Untuk sistem tanam ini maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mencangkul media lahan untuk tanaman agar bisa gembur, lalu buat lubang untuk tanam dengan ukuran sekitar 20x10cm, masukan pupuk kandang sebanyak 1-2 kg/lubang. - Sistem Bedengan
Untuk sistem tanam bedengan hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencangkul tanah hingga gembur, lalu kemudian membuat bedengan dengan mulsa plastik dengan ukuran lebar sekitar 260 cm, tinggi sekitar 30 cm dan jarak antar bedengan 60 cm, buat lubang dalam bedengan lalu lubang diberi pupuk kandang dengan kisaran 1 sampai dengan kg per lubang.
- Proses Tanam
Pada sebuah lubang yang sudah di gunakan untuk tanaman oyong masukan sekitar 2 sampai dengan 3 butir bibit oyong untuk satu lubangnya. Tutup lubang dengan tanah, jangan sampai ada celah. Lalu setelah ditanam bibit harus segera disiram agar tanaman bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. - Pemeliharaan
- Air harus selalu tersedia disekitar tanaman oyong, kelembaban tanah harus selalu terjaga agar oyong tetap bisa hidup dengan maksimal. Pada musim kemarau penyiraman harus dilakukan dengan teratur untuk menghindari tanah yang kering sehingga bisa berdampak buruk pada oyong. Sebaliknya, saat musim hujan drainase harus selalu berfungsi dengan baik agar tidak menggenangi media lahan untuk tanaman oyong.
- Pemupukan untuk tanaman oyong diperlukan agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, pupuk yang diperlukan adalah pupuk buatan NPK, Urea.
- Waktu pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman oyong berumur 2, 4, 6 dan 8 minggu.
- Cabang yang tumbuh tidak boleh dibiarkan terlalu banyak, sisakan hanya cabang yang sehat dan paling besar, pemotongan cabang dilakukan saat cabang tumbuh masih kecil yakni 3 sampai dengan 5 cm. Cabang yang sudah terlampau panjang atau tumbuh diatas 1.5 meter diatas tanah di biarkan tumbuh, karena kalau dipaksakan dipotong akan mempengaruhi pertumbuhan oyong.
- Buat Ajir
Ajir berguna untuk merambatkan tanaman oyong dari bawah sehingga bisa tumbuh keatas menuju para-para, panjang ajir disesuaikan dengan tinggi para-para. - Para-para
Para-para berfungsi untuk media rambat tanaman oyong saat berproduksi dan tumbuh diatas, para-para dibuat dari bambu, tinggi kurang lebih 2 meter dengan lebar juga 2 meter, buat anyaman bambu dipara-para untuk tempat merambat oyong yang merambat melalui ajir. - Pengikatan
Pengikatan tanaman oyong berfungsi untuk mengarahkan tanaman oyong agar tumbuh sesuai dengan yang dikehendaki, tanaman tidak boleh saling tumpang tindih atau tidak beraturan yang berakibat pada kurang maksimalnya pertumbuhan. Atur pertumbuhan dan ramabatan oyong pada ajir agar teratur dan ikat dengan tali rapia agar rapi. - Perawatan media tanam
Perawatan bisa berupa pembersihan gulma dan tanaman pengganggu lainnya yang hidup dalam media tanam oyong agar tidak menjadi tanaman perusak.
- Pengendalian hama dan gangguan
Hama yang menyerang oyong ada beberapa macam jenisnya, dari mulai ulat kumbang dan tungau. Untuk pengendalian bisa menggunakan insektisida yang aman dan tidak berdampak buruk pada tanaman, namun memiliki kemampuan untuk mengusir hama dari tanaman oyong.
Gangguan yang kedua adalah penyakit yang menyerang tanaman oyong, penyakit-penyakit ini ada berbagai macam.- Yang pertama adalah penyakit embun bulu
Gejalanya daun menguning dan kotak, jika dibiarkan akan daun akan menjadi kering dan perlahan mati. Untuk mengendalikan penyakit ini bisa dengan fungisida. - Yang kedua adalah Penyakit embun tepung
Gejala dari penyakit embun tepung adalah daun bercak kuning dengan serbuk putih yang ada pada permukaan daun. Untuk pengendalian penyakit ini hampir sama dengan penyakit embun bulu yakni dengan fungisida.
- Yang pertama adalah penyakit embun bulu
- Proses panen
Tanaman oyong sudah siap dipanen pada saat tanaman ini sudah berumur 40 sampai dengan 70 hari dari awal tanam. Ciri dari buah oyong yang sudah siap panen adalah ukuran yang besar, tidak berserat, belum terlalu tua dan mudah dipatahkan.
Tanaman ini bisa dipanen hingga berkali-kali, saat dikemas pastikan pengemasan dilakukan dengan baik dan hati-hati karena jenis buah ini sangat rentan rusak. Suhu antara 16 sampai dengan 20 adalah suhu yang ideal untuk penyimpanan buah oyong setelah panen.