Penutup - Pengelolaan Lahan Pada Berbagai Ekosistem Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan [PDF]
|
Dalam upaya mewujudkan lahan pertanian dengan produktivitas tinggi dan ramah lingkungan, maka diperlukan perhatian khusus dalam pengelolaan input produksi dan lahan. Penggunaan pupuk dan pestisida merupakan kebutuhan utama sarana produksi pertanian. Degradasi lahan akibat ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan pertanian merupakan isu penting terkait pertanian ramah lingkungan. Kekurangan satu jenis atau beberapa unsur hara dalam tanah akan menyebabkan unsur tersebut menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Sebaliknya kelebihan unsur hara dalam tanah akan menyebabkan sifat toksik bagi tanaman dan inefisiensi karena banyak pupuk yang hilang. Pupuk yang hilang ini yang akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan mulai dari pencemaran air tanah, air sungai, hingga daerah aliran sungai. Demikian juga dengan cemaran pestisida baik yang tertinggal di dalam tanah, terbawa aliran permukaan tanah, dan juga yang tertinggal (residu) dalam tanaman. Bahan aktif pestisida yang sukar dirombak melalui proses kimia dan biologi pada akhirnya akan diserap kembali oleh tanaman dan terakumulasi dalam tubuh manusia dan hewan.
Berbagai teknologi pemulihan lahan tercemar bahan agrokimia tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu: pengelolaan unsur hara, meningkatkan efisiensi pupuk, pemulihan lahan tercemar dengan metode fisik dan kimia, bioremediasi, dan fitoremediasi. Risetriset untuk pemulihan lahan tercemar baik secara fisik, kimia, maupun biologi masih sangat diperlukan.
Kegiatan pertanian konvensional hanya berorientasi pada memaksimalkan hasil dengan mengandalkan bahan kimia pertanian berupa pupuk anorganik dan pestisida sintetis yang berdampak terhadap ketidakseimbangan hara dalam tanah, keaneka-ragaman hayati tanah menurun, biomassa fauna tanah menurun, dan fluktuasi populasi jenis fauna dominan meningkat. Selain itu juga penanaman bibit unggul terusmenerus disertai pemupukan takaran tinggi menyebabkan unsur-unsur hara lain dan unsur mikro makin terkuras.
|