Pengetahuan Menanam Sawi - (1) Langkah Dasar



    Sawi adalah sejenis tumbuhan dari suku Brassica yang termasuk dalam keluarga Cruciferae. Sawi memiliki beberapa jenis, seperti sawi hijau, sawi putih, sawi kol, dan sawi Tokyo. Tumbuhan ini tumbuh baik di iklim subtropis dan tropis dan membutuhkan cahaya matahari yang cukup dan tanah yang subur.

    Tanaman ini juga memiliki rasa yang enak dan banyak digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup, salad, atau dimasak bersama dengan daging atau ikan.  Adapun manfaat dari tanaman sawi kurang lebih sebagai berikut:

  1. Kaya akan nutrisi
    Tanaman sawi kaya akan vitamin C, vitamin K, folat, dan mineral seperti kalium dan magnesium.

  2. Baik untuk kesehatan jantung

    Sawi memiliki asam lemak tak jenuh yang baik untuk menjaga kesehatan jantung.
  3. Mencegah kanker
    Tanaman sawi memiliki antioksidan yang membantu mencegah pertumbuhan sel kanker.

  4. Baik untuk kesehatan tulang
    Sawi kaya akan kalsium dan vitamin K, yang membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.

  5. Mencegah penyakit jantung dan stroke
    Sawi memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang baik dan antioksidan yang membantu mencegah penyakit jantung dan stroke

    Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk menanam sawi:

  1. Persiapan tanah
    Cari lokasi yang memiliki tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik. Jika perlu, tambahkan kompos atau pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah.

  2. Pemilihan benih
    Pilih benih sawi yang sehat dan berkualitas tinggi. Pastikan benih memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi saat ditanam

  3. Penanaman
    Tanam benih sawi dengan jarak sekitar 10-15 cm satu sama lain dan dengan jarak baris sekitar 30-45 cm.

  4. Pemeliharaan tanaman
    Setelah tanaman tumbuh, pastikan untuk memberikan air secukupnya dan melakukan pemupukan secara berkala. Jaga agar tanah tetap lembab, namun jangan terlalu basah.

  5. Pemangkasan
    Setelah tanaman tumbuh, potong bagian atas tanaman untuk mencegah tumbuhnya cabang yang tidak diinginkan.

  6. Pemeliharaan keamanan
    Pastikan untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit dengan menggunakan metode yang sesuai, seperti pestisida organik atau metode penanaman yang bersih.

Catatan:
Proses ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada kondisi iklim dan tanah setempat. Konsultasikan dengan ahli hortikultura lokal untuk informasi lebih lanjut. 

Sumber.