Header Ads

  • Breaking News

    Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Sumber Kalium Organik

    Sabut kelapa merupakan hasil samping dari buah kelapa yang mempunyai potensi cukup besar. Saat ini pemanfaatannya masih sebatas untuk kerajinan, bahan bakar dan media tanam. Padahal, jika dikembangkan lagi, sabut dari kelapa ini dapat dijadikan sebagai bahan pupuk yang dapat menyuburkan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

    Sabut kelapa dapat dibuat menjadi pupuk dalam bentuk pupuk organik cair. Sabut kelapa memiliki ketebalan sekitar 5-6 cm yang terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam. Sabut kelapa ini mengandung unsur kalium sebesar 10,25% sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCl.

    Komposisi kimia dari sabut kelapa ini antara lain selulosa, lignin, pyroligeous acid, gas, arang, ter, tannin dan potassium. Dalam satu butir kelapa, biasanya menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat yang kaya unsur.

    Berikut merupakan tahap-tahap dalam membuat pupuk organik cair dengan bahan sabut kelapa. Sebelumnya, perlu juga dipersiapkan bahan dan alat lain sebagai pelengkap proses pembuatan.
    Alat dan bahan tersebut seperti:
    • Wadah (Ember/Tong bekas/Jerigen)
    • Parang/golok
    • Sabut 1 kg (Kering)
    • Gula merah 100 gram
    • EM4 100 ml
    • Air 10 liter
    Selanjutnya, untuk cara pembuatannya sendiri adalah dengan:
    • Potong sabut kelapa menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian masukkan ke dalam wadah (jerigen).
    • Setelah itu, larutkan gula merah dengan 10 liter air dan ditambahkan EM4
    • Selanjutnya, tuangkan larutan yang sudah homogen ke dalam wadah yang berisi potongan sabut kelapa dan ditutup rapat.
    • Simpan wadah yang berisi larutan tersebut pada tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung, selama kurang lebih dua minggu.
    • Tutup wadah dapat dibuka setiap pagi selama beberapa detik untuk membuang gas yang timbul.
    • Jika sudah tercium bau seperti tape dan air rendaman sudah berubah warna menjadi coklat agak kehitaman atau kuning gelap maka POC sudah berhasil difermentasi dan siap untuk diaplikasikan pada tanaman.
    Sementara itu, untuk cara pengaplikasiannya adalah dengan:

    • Pengaplikasian pada akar: mencampurkan 1 bagian POC dengan 3 bagian air bersih. Kemudian bisa dikocorkan pada tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman. Pengaplikasian dilakukan satu minggu sekali.
    • Pengaplikasian pada daun: campurkan 1 bagian POC dengan 5 bagian air bersih. Kemudian bisa disemprotkan pada daun dan batang tanaman setiap satu minggu sekali.

    Selain digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik, sabut kelapa ini juga bisa digunakan sebagai media tanam dan pembuatan agar-agar kertas. Sabut kelapa sebagai media tanam mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, aerasi dan drainase yang baik, sesuai dengan daerah panas dan mengandung unsur-unsur hara esensial.

    Sebagai info tambahan, selain pada bagian sabut kelapanya, ternyata debu sabut juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk organik. Debu sabut merupakan hasil samping pada proses penyeratan sabut. Debu sabut mengandung berbagai unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Cu, Zn dan Al. Pemanfaatannya melalui proses pengomposan untuk menurunkan kadar senyawa fenolik dan tannin dalam debu sabut.

    Sumber.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    ad728