Header Ads

  • Breaking News

    Cara Menanam Sawi Dengan POC

    Tanaman sawi merupakan tanaman sayuran yang saat ini mempunyai permintaan pasar yang cukup tinggi. Pola gaya hidup sehat yang semakin meningkat, membuat tanaman sawi menjadi sayuran yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan. Melihat kebutuhan pasar yang meningkat, banyak petani saat ini yang melirik sawi sebagai komoditas unggulan yang layak dibudidayakan.

    Ciri-ciri tanaman sawi yang baik:

    • Memiliki batang yang tidak berkayu

    • Daunnya berwarna hijau

    • Mempunyai akar tunggang dan akar becabang

    • Mempunyai batang beruas dan pendek

    • Daun memanjang dan lonjong

    • Bunga memiliki banyak cabang dan memanjang ke atas 

    Cara menanam sawi sangatlah mudah karena tanaman ini merupakan jenis sayuran yang memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan.

    Tanaman sawi dapat hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah. Sangat toleran terhadap kondisi kering dan tidak membutuhkan banyak air. Oleh sebab itu saat tanam sebaiknya dibuat bedengan agar saat curah hujan tinggi lahan tidak tergenang.

    Menanam sawi juga harus memperhatikan permintaan pasar, terutama jenis sawi yang akan ditanam karena apabila yang ditanam jenis sawi yang berbeda dengan permintaan pasar maka akan sulit untuk mencari pasar saat panen. Oleh sebab itu jenis sawi yang akan ditanam tergantung dari daerah masing-masing.

    Jenis-jenis tanaman sawi pada umumnya adalah sebagai berikut:

    • Sawi Hijau (Sawi bunga)
      Sawi hijau (Brassica campestris sp.)

    • Sawi Putih (Pak choy)
      Sawi putih (B. Juncea L)

    • Sawi Jepun (Siow pak choi)
      Sawi jepun (Brassica camprestis sp)

    • Sawi Pahit (Bitter mustard)
      Sawi pahit (Brassica juncea var rugosa)

    Agar budidaya sawi berhasil dan mendapatkan panen yang tinggi, sebaiknya lakukan perhatikan cara menanam sawi yang benar.

    1. Perendaman Benih. 

    • Sebelum benih disemai, lakukan perlakuan perendaman benih dengan menggunakan POC. 

    • Tujuan perendaman benih adalah untuk memutus masa dormansi (keadaan berhenti tumbuh) benih dan menyeleksi antara benih yang bernas/bagus dan benih yang jelek supaya saat benih ditanam dapat tumbuh seragam, cepat dan sehat dengan memberikan perlindungan kekebalan (imunitas) sejak awal bibit tanaman terhadap serangan penyakit.

    • Hal ini dikarenakan pada POC mengandung 7 bakteri menguntungkan yang dapat menghasilkan berbagai hormon untuk mempercepat proses perkecambahan, selain itu bakteri dalam POC juga dapat menghasilkan enzim dan antibiotik sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh tanaman terhadap berbagai serangan penyakit.

    1. Persemaian benih
      Setelah dipastikan memilih benih yang bagus saat proses perendaman benih selanjutnya lakukan persemaian benih atau bisa juga menanam benih sawi secara langsung di lahan dengan cara menabur benih sawi setelah itu tutup dengan abu dapur atau bisa juga dengan daun pisang, jerami, dll.

    2. Olah tanah.

    • Sebelum pindah tanam lakukan olah tanah terlebih dahulu dengan cara menabur pupuk kandang/bokashi sebanyak 20 ton per ha, kemudian semprot dengan POC pada tanah kondisi lembab/basah lalu lakukan proses cangkul pada tanah atau bisa juga menggunakan traktor dengan kedalaman minimal 20 cm.

    • Kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20-25 cm, untuk panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan.

    • Tujuan olah tanah adalah untuk menjadikan tekstur tanah agar menjadi gembur, sehingga perakaran dapat mudah untuk masuk ke dalam tanah serta agar perakaran tanaman lebih mudah untuk menyerap unsur hara.

    • Fungsi aplikasi POC disini adalah untuk menekan pertumbuhan patogen tular tanah yang menjadi sumber penyakit pada tanaman sehingga tanaman tumbuh subur dan sehat.

    1. Tanam. 

    • Setelah bibit sawi berumur sekitar 2 minggu atau setelah keluar 3-4 helai daun, bibit sawi diambil untuk dipindah tanam pada bedengan. 

    • Kemudian lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari untuk menjaga kelembaban lahan.

    1. Pemupukan dan perawatan.

    • Agar pertumbuhan tanaman lebih cepat dan maksimal lakukan pemupukan dengan menyemprot tanaman sawi dengan menggunakan POC setiap 5 hari sekali.

    • Dosis POC yang digunakan adalah 2 gelas air mineral per tangki semprot atau 1 liter POC dilarutkan pada 50 liter air kemudian disemprotkan pada bagian bawah daun dan atas daun setiap pagi dibawah jam 09.00 atau sore diatas jam 16.00.

    • Lakukan perawatan tanaman sawi dengan menyiram setiap hari.

    • Saat musim kemarau lakukan penyiraman dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kemudian lakukan penyulaman pada tanaman yang tidak tumbuh dan penjarangan dengan cara mencabut pada tanaman yang jarak tanamnya terlalu rapat. Gulma juga harus dibersihkan dengan cara dicabut dan dibuang agar tidak terjadi kompetisi penyerapan nutrisi.

    1. Panen.

    • Tanaman sawi dapat dipanen setelah berumur sekitar 40 HST (Hari Setelah Tanam).

    • Pada luas lahan 1 hektar, dalam satu kali masa panen budidaya sawi dapat menghasilkan sekitar 20 ton.

    • Saat panen sawi dapat dilakukan dengan cara dicabut kemudian cuci untuk membersihkan dari tanah, lumpur dan kotoran lain yang menempel. Setelah itu sortir sawi dengan membuang bagian daun yang rusak atau busuk.

    • Ikat sawi menjadi beberapa ikatan sesuai permintaan pasar dan sawi siap untuk dijual di pasar tradisional maupun pasar modern.

     

    Sumber:   https://gdmorganic.com/cara-menanam-sawi/


    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    ad728