Header Ads

  • Breaking News

    Manfaat Kulit Nenas DEL MONTE ?

    Tahun 1990, dalam rangka pendidikan "on going formation" (pendidikan berkelanjutan) "Tersiat" atau "Schola Affectus" ("Sekolah Rasa" kemanusiaan), pernah sebulan penuh aku diutus untuk tinggal dan belajar "praksis" kehidupan nyata di tengah para petani kecil yang sangat sederhana di salah satu perkebunan nenas terbesar di dunia, "Del Monte Pineapple Plantation, Manolo Fortich, Bukidnon, Filipina"!
    Bukidnon adalah salah satu provinsi termiskin di Filipina serta hamparan tanah amat luas yang berdasarkan sejarahnya merupakan milik banyak komunitas-komunitas masyarakat adat.
    Namun de facto, sejak pertengahan abad 20 sebagian besar tanah yang dulunya milik masyarakat asli di Bukidnon ini telah dijadikan perkebunan industri nenas raksasa, tebu dan pisang, yang tak jarang membawa dampak sengketa tanah bersejarah yang telah menyebabkan masyarakat adat di pulau itu tak hentinya mengalami manipulasi, ancaman, intimidasi, penggusuran, bahkan pembunuhan.
    Dan salah satu lahan terluas yang direbut dari tanah adat ini adalah yang menjadi lahan bisnis global Del Monte Filipina,
    salah satu "brand", merek penghasil buah terbesar dan termasyur di dunia serta merupakan eksportir utama ke Amerika Serikat.
    Pada kesempatan ini aku ingin berterimakasih karena sempat mengenal dan belajar banyak dari Pater Romeo Jocson Intengan, SJ (18 Oktober 1942–10 Oktober 2017), seorang dokter Filipina, aktivis sosial yang luar biasa gigih yang sekaligus juga seorang Jesuit. Pater Intengan di kalangan masyarakat bawah populer dengan panggilan "Archie" atau "Nonoy".

    MUKJIZAT APA?
    Duh maaf sekali. Kali ini aku bukan mau berkisah tentang pengalaman "mengembara" di Bukitnon, Filipina tahun 1990 lampau itu. Tapi entah kenapa, pagi tadi ketika aku untuk kesekian kali membuat pupuk organik cair dari kulit nenas, aku terkenang-kenang, berkontemplasi kembali pada pengalaman tak terlupa hidup di lingkungan budaya petani yang mirip sekali dengan di kehidupan para petani di nusantara ini. Ya tidak lain karena buah nenas itu yang mengingatkan.
    Sudah 6 bulan lalu aku penasaran untuk membuat sendirì pupuk cair organik untuk tanaman di lahan biasa maupun pada tanaman sistem hidroponik. Sejauh ini aku telah mencoba membuat pupuk cair organik dari kulit pisang, kulit manggis dan kulit nenas ini.
    Dan hasilnya pupuk cair organik kulit nenas inilah yang ternyata menurut pengamatan dan pengalamanku paling ampuh luar biasa menyuburkan tanaman. Di samping tentu saja suatu keunggulan kalau pupuk cair ini baunya harum buah nenas. Mukjizat!

    PUPUK ORGANIK CAIR KULIT NENAS
    Manfaat kulit nenas yang kita jadikan pupuk organik cair itu begini. Ternyata kulit nenas itu sangat kaya akan nutrisi dan unsur hara bagi tanaman. Kandungan gula pada kulit nenas sangat tinggi, 9.9 gram dalam 100 gram buah nanas. Juga kandungan protein kulit nenas itu tinggi. Begitupun unsur nitrogennya, tinggi. Dan ini sangat baik untuk vegetatif tanaman dan sebagai pupuk yang kaya akan unsur hara tersebut. Kulit nanas juga mengandung B3 yang berfugsi sebagai vitamin untuk membuat tanaman menjadi kebal terhadap penyakit.
    Dengan kata lain, pupuk cair organik kulit nenas ini sungguh dapat membuat daya tahan terhadap penyakit bagi tanaman.
    Kulit nenas juga mengandung ZPT, yaitu hormon pertumbuhan. Zat ZPT ini yang membuat pertumbuhan tanaman menjadi semakin subur dan sehat.
    Kulit nenas juga bersifat alkaloid. Ini akan sangat membantu bagi kesuburan tanah tentu saja.

    CARA MEMBUAT
    Siapkan bahan:
    • Kulit nenas
    • Gula pasir
    • Air bersih
    • Botol bekas minuman atau jerigen plastik.


    Setelah seluruh bahan siap, lanjutkan proses dibawah ini:
    1. Bersihkan terlebih dahulu botol/jerigen bekas dari sisa-sisa air di dalamnya, terlebih lagi jika botol yang akan kita gunakan adalah botol bekas minuman soda.
    2. Haluskan kulit nenas tersebut menggunaka blender, jika tidak mempunyai blender, kita dapat mencincangnya menjadi bagian yang kecil-kecil agar dapat dimasukkan ke dalam botol/jerigen dengan mudah.
    3. Masukkan gula pasir ke dalam botol/jerigen. Apabila volume botol/jerigen berukuran 250 ml, maka kita hanya perlu menambahkan 1 sendok gula pasir, namun apabila ukuran botol adalah 1500 ml, maka gula pasir yang dibutuhkan adalah 2 sendok makan.
    4. Larutkan gula tersebut dengan air bersih di dalam botol.
    5. Masukkan kulit nenas yang telah dihancurkan/diblender atau dicincang ke dalam larutan gula.
    6. Tambahkan lagi air bersih hingga batas leher dari botol/jerigen tersebut.
    7. Tutup botol/jerigen dengan rapat selama kurang lebih 7 – 10 hari lamanya.
    8. Pastikan kita membuka tutup botol setiap hari agar gas yang terkandung di dalamnya bisa keluar.

    Nah, pupuk cair dari kulit nenas ini telah siap kita gunakan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tanaman kesayangan kita. Pengaplikasiannya sederhana: dengan menyiramkan secara langsung pada media tanam, hindari menyemprotkan secara langsung pada bagian tanaman seperti batang dan daun, terlebih apabila tanaman tersebut terletak pada area yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
    Berkat pupuk cair organik kulit nenas, dijamin tanaman kita jadi kaya akan unsur hara dan nutrisi serta mikroba unggul, yang membuat tanaman dan tanah menjadi lebih sehat dan subur.!. (Sandyawan Sumardi).

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    ad728