Header Ads

  • Breaking News

    Menanam Sawi Hijau di Rumah dalam 12 langkah

    Sawi hijau atau yang memiliki nama latin Brassica rapa yaitu merupakan kelompok parachinensis, Sering juga disebut sebagai sawi bakso, caisim atau caisin. Sawi hijau merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Selain karena mudah didapatkan dipara penjual, juga memiliki banyak manfaatnya.

    Sawi Hijau memiliki kandungan gizi yang terdiri dari Serat, Kalori, Protein, Lemak, Kabohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin C.

    Manfaat Sawi Hijau:

    • Mengurangi produksi asam lambung
    • Menyuburkan rambut
    • Meningkatkan vitalitas
    • Melancarkan proses metabolism
    • Sebagai antioksidan
    • Membantu system kerja ginjal
    • Membantu proses detoksifikasi
    • Membuat tubuh jadi bugar
    • Meningkatkan daya imun tubuh
    • Mengatasi radang tenggorokan
    • Mencegah kanker usus

    Berikut adalah rangkuman 12 langkah agar anda dapat menanam sawi hijau dengan baik dan benar:

    1. Pembenihan

    Pembenihan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam keberhasilan menanam sawi hijau. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Dan berikut cara pembenihan sawi hijau:

    • JIka bibit dibeli dari toko bibit, pilihlah benih sawi berkualitas baik.
    • Pastikan benih terbungkus dengan alumunium foil dan tidak rusak.
    • Benih sawi yang baik yaitu benih yang memiliki bentuk bulat kecil berwarna coklat kehitaman agak keras dengan permukaan yang licin dan mengkilap.
    • Timbanglah berat benih sawi sebayak 750 gram untuk 1 hektar lahan tanam. Namun jika anda ingin menanam di pekarangan cukup hanya sebanyak 2 sendok makan saja benih sawi yang anda butuhkan.
    • Jika anda memilih benih sawi hijau dari hasil penanaman, maka tanaman yang akan diambil bijinya harus berumur sekurang- kurangnya 70 hari.
    • Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah dari tanaman sawi lainnya.

    2.     Pembibitan/ Penyemaian

    Proses selanjutnya yaitu pembibitan atau proses penyemaian yang bertujuan untuk mendapatkan tunas tanaman sawi hijau yang berkualitas. Caranya sebagai berikut :

    • Setelah pemilihan benih selesai, rendam benih selama 6 hingga 12 jam yang akan digunakan.
    • Pilih benih yang tidak mengapung selama proses perendaman.
    • Setelah itu keringkan benih menggunakan kain/tisu.
    • Sediakan media tanam seperti polibag keci ataupun pot kecil, namun lebih disarankan untuk menggunakan polibag karena lebih praktis.
    • Gunakan tanah humus yang dicampur dengan pupuk organik berbanding 1:3 dengan pupuk.
    • Tabur benih sawi yang telah dikeringkan ke dalam polibag.
    • Setiap polibag hanya disarankan untuk 5 hingga 10 benih saja.
    • Siramlah setiap hari menggunakan air selama sehari 2 kali secara rutin dan tunggu hingga daunnya muncul.
    • Taruhlah di tempat sesejuk mungkin dan hindarkan dari sinar matahari secara langsung.

    3.       Pengolahan lahan

    Setelah benih sawi bertunas, biarkan dulu kurang lebih 10 hari dan selama 10 hari itu anda bisa memilih serta menyiapkan lahan yang baik untuk proses pemindahan.

    Cara yang tepat untuk pengolahan lahan yaitu :

    • Lakukan penggemburan tanah.
    • Buat bedengan menggunakan pencangkulan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara serta menambah kesuburan tanah. Jangan lupa tanah yang digemburkan harus terbebas dari rumput liar dan gulma.
    • Cangkul tanah sedalam 20 hingga 40 cm. Selain itu tambahkan pula pupuk organik ke dalam tanah untuk memperbaiki fisik serta kandungan baik pada tanah.
    • Dan untuk pemilihan lahan berbeda dengan proses penyemaian, yaitu pilihlah lahan terbuka tanpa ada pohon besar yang menaunginya. Karena sawi hijau siap tanam membutuhkan sinar matahari.
    • Untuk daerah yang memiliki pH rendah (asam), harus terlebih dahulu dilakukan pengapuran terlebih dahulu dengan tujuan untuk menaikkan derajat keasaman tanah. Pengapuran in sudah dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum penanaman benih. Kira- kira 2 hingga 4 minggu sebelum masa tanam, sedangkan untuk jenis kapurnya sendiri yang baik digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolmit (CaMg(CO3)2).

    4.       Penanaman

    Setelah benih bertunas dan lahan telah siap maka langkah berikutnya adalah proses penanaman. Sebelumnya pilihlah bibit sawi dengan kondisi baik yaitu mulai akar hingga daun mudanya terlihat sehat, lengkap dan daunnya hijau. Berikut ini adalah cara menanam sawi hijau:

    • Tanam bibit sawi pada lahan dengan jarak berkisar 25 hingga 30 cm setiap tanamannya.
    • Lubang pada lahan tanam yang harus disiapkan pun memiliki kedalaman antara 6 hingga 10 cm.
    • Timbun bibit sawi menggunakan pupuk kompos hingga menutupi sebagian batangnya.

    5.       Perawatan

    Berikut adalah cara- cara tepat dan untuk mempermudah anda dalam perawatan sawi hijau hingga panen :

    • Ketika udara mulai hangat atau bisa dibilang sedang memasuki musim kemarau, pastikan kondisi sawi hijau tetap sejuk.
    • Jangan biarkan sawi hijau yang sudah anda tanam terkena paparan sinar matahari lebih dari 8 jam ini akan mengganggu proses pertumbuhan serta fotosintetisnya.
    • Apabila sedang musim penghujan tiba, anda tidak perlu menyirami 2 kali bahkan sekali dalam sehari.
    • Perhatikan curah hujan yang ada dan sesuaikan dengan kondisi kelembapan tanah.

    6.       Penyiraman

    Tak sulit membuat tanaman sawi agar tumbuh subur dan berkualitas baik, asalkan selalu memastikan bahwa kondisi tanah tetap lembab merata dengan melakukan penyiraman ringan. Dan berikut cara yang tepat untuk melakukan penyiraman :

    • Seperti terkait dengan cara perawatan di atas, anda perlu memperhatikan musim saat menanam sawi hijau.
    • Menyiram sawi hijau dengan air campuran pupuk organik ataupun cucian beras untuk meningkatkan kadar zat baik dalam tanah.
    • Siramlah sawi hijau sebanyak 2 kali yaitu pagi dan sore secara rutin.

    7.       Penjarangan

    Hal ini sangat penting untuk dilakukan selain untuk mempermudah proses panen nantinya, penjarangan dilakukan agar tanaman sawi memiliki tingkat kesuburan yang sama. Proses penjarangan sendiri adalah mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat dengan tanaman sawi lainnya. Penjarangan dilakukan setelah 14 hingga 18 hari setelah penanaman sawi hijau.
     

    8.       Penyulaman

    Perawatan berikut ini harus anda perhatikan dengan baik yaitu proses penyulaman. Berikut adalah cara menanam sawi hijau yang baik dan benar dalam melakukan penyulaman sawi hijau :

    • Perhatikan baik- baik tanaman sawi yang telah ditanam, jika ada tanaman yang rusak karena penyakit, hama ataupun layu begitu saja segera ambil.
    • Ambil dengan mencabut tanaman sawi hijau tak layak tanam tersebut dengan hati hati dan jangan sampai merusak tanaman lain.
    • Ambil tanaman sawi hijau baru lainnya dan tanam pada tempat dimana anda mencabut tanaman sawi hijau yang tak layak tanam tadi.
    • Lakukan proses penyulaman sebanyak 2 hingga 4 kali sebelum masa tanam.

    9.       Penyiangan

    Proses ini bertujuan agar tanaman sawi hijau memperoleh nutrisi dengan baik dan maksimal. Dilakukan bersamaan dengan proses peyulaman tanaman. Cara penyiangan yang harus anda lakukan sebagai berikut:

    • Perhatikan tanah yang ada di sekitar tanaman sawi hijau.
    • Jika anda melihat gulma seperti rumput ataupun tanaman liar, maka cabutlah dan buang ke tempat yang jauh.Sembari melakukan penyiangan, anda juga bisa melakukan penggemburan tanah di sekitar tanaman untuk mempermudah proses penyerapan pupuk.
    • Sama dengan penyulaman, lakukan penyiangan sebanyak 2 hingga 4 kali selama masa tanam.

    10.   Pemupukan

    Selama proses pemeliharaan berlangsung, proses pemupukan sangat penting dilakukan secara rutin. Adapun caranya :

    • Setelah 3 minggu masa tanam, berikan pupuk kandang ataupun urea.
    • Cara pemupukan dengan menggunakan urea yaitu larutkan urea sebanyak 1 sendok the ke dalam 25 liter air.
    • Siramkan di atas tanaman sawi hijau setiap pagi dan sore.

    11.   Hama

    Selain penyiangan dan penyulaman, hama pada tanaman sawi juga harus diperhatikan. Banyak sekali hama yang menyerang tanaman sawi hijau diantaranya penyakit tanaman busuk akar, penyakit kuning pada daun serta hama yaitu ulat daun, kutu, kumbang dan belalang. Untuk menanggulanginya anda bisa melakukan penyulaman, namun jika terpaksa terlewat parah maka bisa menggunakan pestisida selama 2 minggu sebelum panen.

    12.   Panen

    Masa panen tanaman sawi hijau yaitu dimulai pada usia 50- 80 hari usai penanaman benih. Cara memanen sawi hijau anda bisa memotong pangkal batang, mencabutnya hingga akar ataupun hanya memotong daunnya saja. Adapun tips untuk memanen sawi hijau agar hasil yang didapat tetap terjaga kesegarannya :

    • Membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat teduh agar tidak cepat layu karena panas.
    • Bersihkan sawi dari tanah yang melekat dan potong akarnya untuk menghambat proses oksidasi.
    • Potong bagian daun yang jelek dan tidak penting untuk memperpanjang kesegarannya.
    • Sortir sawi yang baik dan pisahkan dengan yang kurang berkualitas.
    • Untuk penyimpanan susunlah sawi dengan posisi berdiri dan beri sedikit percikan air agar tetap segar.
    • Lakukan panen sebelum musim hujan tiba untuk mencegah proses pembusukan secara cepat.

     

    Berikut ini adalah video panduan menanam sawi:

     

    Sumber 

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    ad728