Cara Menanam Paprika yang Baik Dan Benar
Paprika memiliki nama latin Capsicum
annum, sayuran ini masih satu keluarga dengan tanaman cabai. Dahulu di
Eropa Tengah saat awal abad 19, paprika dikenal sebagai tanaman yang
memiliki rasa pedas. Tetapi saat ini, rasa paprika cenderung memiliki
rasa pedas yang ringan. Di beberapa tempat ditemukan rasa paprika yang
bervariasi di berbagai negara. Namun hampir semua jenis paprika kini
dikenal memiliki rasa yang manis.
Jenis-jenis paprika ada banyak, antara
lain wonder bell, blue star, takii ace, jumbo sweet, green horn,
skipper, colombo, marengo, dan lain-lain. Konsumsi paprika di Indonesia
masih belum memasyarakat. Biasanya di sini paprika hanya digunakan untuk
bahan masakan di restoran-restoran mewah. Padahal Paprika ini memiliki
banyak sekali kegunaan, selain digunakan sebagai bahan masak, paprika
juga mengandung vitamin C dan dapat membantu menyembuhkan beberapa
penyakit.
Jika Anda tertarik untuk membudidayakan paprika, berikut akan dijelaskan mengenai cara menanam paprika yang baik.
-
Syarat Penunjang
Paprika sudah banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di daerah dataran tinggi. Hal ini dikarenakan paprika membutuhkan suhu yang cukup dingin untuk tumbuh. Jenis paprika yang biasanya dibudidayakan di Indonesia antara lain jenis wonder bell, skipper, dan blue star.
Paprika biasanya cocok ditanam di daerah dataran tinggi bekisar antara 700-1000 mdpl. Tanaman ini dapat tumbuh dengan kelembapan sekitar 80%. Sementara suhu udara yang memungkinkan paprika bisa tumbuh yaitu antara 18-23o C. Paprika bisa dibudidayakan dengan baik di tanah lempung berpasir dengan PH 6-7. Jika ingin menanam tumbuhan paprika di dataran rendah, tentunya harus menggunakan green house. Suhu ruangan harus diatur sedemikian rupa hingga mirip dengan suhu di dataran tinggi. Tanaman ini merupakan tanaman yang cukup sensitif terhadap alam. Jadi jika ingin membudidayakannya harus dengan sangat telaten.
- Tahap Persiapan
Di tahap persiapan, kita harus memperhatikan media tempat menanam paprika. Paprika membutuhkan tanah yang remah dan gembur. Karena itu, jika menanam di lahan tanah yang berat atau padat, maka harus dibajak terlebih dahulu. Sebelum ditanam pada lahan, benih paprika harus disemai media semai terlebih dahulu. Agar penyemaian tidak terganggu gulma, maka media semai dapat diberi mulsa atau sekam bakar dengan perbandingan tanah humus dan mulsa yaitu 75:25. Hal tersebut dilakukan setelah pemupukan dasar. Sementara itu pengapuran dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar. - Tahap Penanaman dan Perawatan
Sebelum penyemaian, benih paprika perlu direndam pada air bersuhu sekitar 40o C selama 24 jam. Setelah selesai, tanam benih tersebut pada media semai yang tadi sudah dipersiapkan. Tanam hingga di kedalaman sekitar 0,5-1cm. Setelah itu, benih yang telah ditanam harus disiram dua kali sehari untuk menjaga kelembabannya. Benih akan tumbuh maksimal setelah 21 hari. Saat sudah tumbuh dan muncul 5-7 helai daun dan sudah cukup kuat untuk diangkat, maka tanaman tersebut sudah bisa dipindahkan ke lahan sesungguhnya. Penanaman pada lahan dilakukan di atas pukul 16.00 atau pada pagi hari antara pukul 06.00 sampai pukul 08.00. Ini dimaksudkan untuk menghindari stres pada tanaman jika terkena terik matahari. Setelah itu, tanaman harus terus dijaga kelembabannya. Tanaman paprika akan mulai berbunga setelah dua sampai empat minggu.
Selama penanaman berlangsung ada baiknya tanaman tersebut diberikan naungan/peneduh. Hal ini dilakukan karena paprika merupakan tanaman yang sangat peka terhadap intensitas cahaya. Naungan dapat dibuat dari plastik atau bisa juga menggunalan tanaman yang lebih tinggi sebagai pelindung. Tanaman paprika yang diberikan naungan akan menghasilkan buah yang lebih bagus. Selama penanaman, perlu juga dilakukan pemangkasan tunas vegetatif yang sering muncul pada batang utama. Pemangkasan dilakukan supaya tanaman bisa tumbuh ke atas tanpa banyak cabang. Selain itu, perlu juga dilakukan pemangkasan bunga. Jika pada satu batang tumbuh dua sampai tiga bunga, maka yang dibiarkan cukup satu bunga saja agar tidak terjadi persaingan penyerapan nutrisi makanan.
- Gangguan dan Penanggulangan
Pada setiap kegiatan pertanian atau perkebunan, pasti ada saja gangguan yang timbul. Begitupun dengan kegiatan penanaman paprika. Gangguan pada paprika diantaranya berupa penyakit dan hama. Penyakit yang timbul bisanya dipengaruhi iklim dan keadaan tanah yang terlampau lembab. Misalnya penyakit yang berasal dari bakteri meloydogin yang berasal dari tanah. Bakteri ini menyebabkan tanaman tidak menjadi tinggi dan tetap pendek. Untuk menanggulangi penyakit, biasanya petani paprika membuat media tanam yang ditutupi plastik hitam perak. Selain itu, kebersihan tanah harus tetap terjaga. Jangan menyiram tanah dengan air yang kotor, karena dari situlah penyakit biasanya timbul. Sementara hama yang biasanya menjadi gangguan dalam kegiatan penanaman paprika yaitu hama-hama yang sama dengan yang biasa menyerang pada jenis tanaman cabai yang lain. Hama-hama itu diantaranya jenis thrips, bermisia, tungau, lalat putih, dan aphids. Penanggulangan yang sederhana dapat dilakukan dengan cara penyemprotan tanaman dengan spray.
- Masa Panen
Pemanenan paprika bisa dilakukan setelah masa penanaman melewati dua sampai tiga bulan. Paprika yang dipanen yaitu paprika yang berwarna hijau, merah, kuning, atau jingga. Paprika yang berwarna hijau merupakan paprika yang sebenarnya belum terlalu tua. Memanen paprika yang masih hijau biasanya dilakukan untuk alasan ekonomis. Maksudnya yaitu jika dipanen dengan cepat maka dapat menghindari paprika yang terkena hama atau penyakit. Sementara paprika yang berwana merah, kuning, atau jingga merupakan paprika yang sudah cukup tua.
Untuk dapat mengetahui apakah paprika memang sudah benar-benar dapat dipanen bisa dengan cara pengukuran kekerasan dan kekerasan pada buah paprika. Pengukuran itu dilakukan dengan cara diketuk dan ditekan. Jika ketika diketuk berbunyi nyaring dan tidak berubah bentuk ketika ditekan, maka paprika tersebut telah benar-benar siap untuk dipanen. Cara memanen paprika yaitu dengan dipetik bersama-sama dengan tangkainya. Setelah dipetik maka harus disimpan di tempat yang suhunya bekisar antara 7-10 derajat celcius untuk menjaga agar kualitasnya tetap baik.