Header Ads

  • Breaking News

    Cara Menanam Kubis Kol Yang Baik Dan Benar

    Potensi pasar untuk tanaman kubis terbilang cukup baik. Hal ini disebabkan karena harganya yang sangat murah, dan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan kubis untuk berbagai macam jenis masakan. Bahkan, komoditi ini peluang pasarnya tidak hanya terbatas di dalam negeri, tapi juga sudah menjangkau ke berbagai negara lain seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, Hongkong, Jerman, dan berbagai negara lainnya.
    Dengan semakin bertambahnya jumlah permintaan dari Negara-negara tersebut terhadap komoditi yang satu ini, serta bertambahnya jumlah Negara yang meminta pasokan kubis, dapat diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan permintaan terhadap kubis dari tahun ke tahun, belum lagi untuk permintaan kubis di dalam negeri juga terbilang cukup besar. Kol atau kubis sendiri adalah tanaman sayur famili Brassicaceae yang dikenal sejak jaman purbakala (2500-2000 SM) dan merupakan tanaman yang dimuliakan masyarakat Yunani Kuno.

    Awalnya kubis adalah tanaman pengganggu (gulma) yang tumbuh liar di sepanjang pantai laut Tengah atau dikenal juga dengan mediterania, di bagian negara Denmark, pantai Barat Prancis serta di karang-karang pantai Inggris,. Kubis mulai ditanam di Eropa sekitar abad ke 9 dan dibawa ke Amerika serta ke Indonesia oleh para imigran dari Eropa pada abad ke 16 atau 17.
    Di Indonesia, saat ini kubil banyak ditanam di dataran tinggi seperti di Purbalingga, Wonosobo, Tawangmangu, Kopeng, Brastagi, Salatiga, Dieng, Malang, Tosari, Cipanas, Bobot Sari, Lembang, Argalingga. Pengalengan, Garut, dan beberapa daerah di Irian Jaya, Nusa Tenggara, serta Bali untuk beberapa varietas yang dapat ditanam di dataran rendah.
    Agar kubis dapat tumbuh dengan baik, kondisi lahan dan iklim memiliki pengaruh yang cukup besar. Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24 derajat C dengan suhu optimum 17 derajat C. Varietas kubis kebanyakan tahan terhadap cuaca dingin (minus 6-10 derajat C), tetapi untuk waktu lama, kubis akan rusak kecuali kubis berdaun kecil. Tanaman kubis juga memerlukan pengairan yang cukup baik, entah untuk irigasi maupun drainase.
    Untuk membudidayakan kubis agar memberikan hasil yang maksimal, berikut kami akan berikan pedoman cara menanam kubis kol yang baik dan benar di bawah ini :
    1. Pengelolaan Tanah dan Air
      • Bersihkan gulma dengan cara dicabut kemudian bakar gulma tersebut atau jadikan kompos.
      • Lakukan pergiliran tanaman, atau jangan menanam tanaman kubis atau dari jenis yang sama secara terus menerus.
      • Untuk menambah efisiensi pemakaian air, gunakan pupuk organik ( super nasa ), terutama pada musim kemarau. untuk menambah efisiensi pemakaian air.
    2. Persiapan lahan
      • Cangkul atau bajak lahan yang akan dijadikan media tumbuh sedalam 20-30 cm.
      • Berikanlah dolomit atau captan dengan dosis +/- 2 ton/ha.
      • Buatlah media persemaian dari campuran tanah dan pupuk kandang ( kompos ) halus dengan perbandingan 1:1.
      • Rendam benih ke dalam air hangat selama 0, 5 – jam, kemudian angin-anginkan.
      • Sebar benih secara merata dan teratur, kemudian tutup dengan daun pisang selama 3-4 hari.
      • Lakukan penyiraman setiap hari
      • Buka persemaian pada waktu pagi sampai dengan jam 10. 00 serta lalu dibuka kembali pada waktu sore hari dari jam 15. 00.
      • Jangan lupa untuk selalu amati bibit kubis, jika terserang penyakit tepung berbulu ( peronospora parasitica ) atau ulat daun, dipetik dan buang daun yang terserang penyakit tersebut.
    3. Fase tanam
      Jarak tanam ada dua macam, untuk jarak tanam jarang 70 cm X 50 cm sedang untuk jarak tanam rapat 60 cm X 50 cm. Bibit yang siap tanam adalah bibit yang mempunyai 4 – 5 daun dengan usia 3 – 4 minggu.
      Sehari sebelum ditanam, berikan pupuk basic dengan dosis 175 kg/ha za, 50 kg/ha urea, 100 kg/ha kcl dan 250 kg/ha tsp. Pupuk basic dicampur secara merata lalu dimasukkan pada lubang tanam yang sudah diberi pupuk kandang, sebelum akhirnya ditutup kembali dengan tanah. Proses Tanam. Untuk melakukan penanaman dengan benar perhatikan hal-hal berikut ini:
      • Buatlah lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam.
      • Pilihlah bibit yang fresh serta sehat.
      • Tanam bibit pada lubang tanam.
      • Jika bibit disemai pada bumbung daun pisang segera tanam berbarengan dengan bumbungnya.
      • Jika bibit disemai pada polybag plastik, keluarkan bibit dari polibag baru kemudian dapat ditanam.
      • Jika disemai dalam bedengan, ambil bibit beserta tanahnya +/- 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet ( sistem putaran ).
      • Siram bibit dengan air sampai basah sesudah ditanam.
      Kubis dapat ditanam bersamaan dengan tomat (tumpangsari), dengan cara tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum saat kubis
    4. Fase pra pembentukan krop ( 0 – 49 hari )
      • Penyiraman bisa dilakukan pada waktu pagi atau sore hari.
      • Pemupukan susulan dapat dilakukan pada saat tanaman sudah berumur 28 hari, dosisnya adalah 50 kg/ha urea 100 kg/ha dan kcl 175 kg/ha za.
      • Penyiangan (penggemburan serta pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 serta 4 minggu.
      • Lakukan perempelan tunas-tunas agar pembentukan bunga dapat optimal
        Pada fase ini biasanya ada hama yang menyerang diantaranya adalah ulat tanah (agrotis ipsilon hufn.), ulat daun kubis (plutella xylostella l.), ulat krop kubis (crocidolomia binotalis zell.), dan ulat krop bergaris (hellula undalis f.).
        Amati setiap minggu sekali pada hama-hama tersebut mulai kubis berumur 13 hari. Populasi tertinggi berlangsung pada awal musim kemarau, Cabutlah tanaman muda yang mati akibat penyakit rebah kecambah ( rhizoctonia solani kuhn. ) dan sulami dengan tanaman baru yang sehat.
    5. Fase pembentukan crop ( 50 – 90 hari )
      Seminggu sebelum masa panen, lakukan penyiangan secara manual dengan menggunakan tangan.
      Amati dengan lebih intensif hama-hama yang mengakibatkan kerusakan berat pada fase ini, yaitu; ulat daun kubis ( p. xylostella ) serta ulat krop kubis ( c. binotalis ).
      Untuk serangan hama saat menyambut panen tidak perlu dikendalikan dengan bahan kimia.
    6. Panen dan pasca panen
      Pada umur 81- 105 hari, kubis sudah dapat dipanen. Kubis siap panen dapat diketahui lewat tanda-tanda berikut ini:
      • Pinggir daun krop terluar di bagian atas.
      • Krop melengkung ke luar dan berwarna agak ungu.
      • Dan krop sisi dalam telah padat.
      Saat memanen, ikursertakan dua helai daun hijau yang membuat perlindungan krop
      Usahakan agar kubis tidak memar atau luka
      Perhatikan apakah terdapat penyakit busuk lunak ( erwinia carotovora ) serta busuk hitam ( xanthomonas camprestris ). Jika ada, segera buang daun-daun kubis yang terinfeksi terebut.
      Kubis yang telah dipanen dikumpulkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang. Tujuannya untuk mendapatkan kubis dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
      Lakukan pengumpulan dengan hati-hati dan jangan ditumpuk serta dilempar-lempar.
      Sortir atau pisahkan krop kubis yang baik dan bermutu dari yang kurang baik atau rusak.
      Simpan kubis pada suhu 32-35 derajat F dan kelembaban udara 92-95%. Kubis dapat disimpan 4-6 bulan (kubis kadar air tinggi) dan 12 bulan (kubis kadar air rendah) dengan kehilangan berat sebesar 10%.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    ad728